Berita

Melalui program TCDC di Beijing, Dosen UNCP tingkatkan Kerjasama Penelitian

Salah satu tugas dosen yang tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi adalah pendidikan dan pengajaran. Implikasi dari poin ini adalah dituntutnya seorang dosen untuk terus berusaha mengembangkan keilmuan agar apa yang diajarkan di kelas sesuai dengan perkembangan ilmu saat ini.

Salah satu negara yang menjadi contoh dalam perkembangan ilmu pengetahuan adalah China, tercatat pada tahun 2018, berdasarkan  data yang dihimpun oleh National Science Foundation Amerika, China mengalahkan Amerika dalam publikasi ilmiah. Bahkan pada tahun 2016, jumlah artikel ilmiah China di scopus sebanyak  426 ribu, atau sekitar 18,6% dari total dokumen di Scopus, sedangkan Amerika sekitar 409 ribu.

Agustus 2018, China menawarkan program Training for Developing Countries (TCDC )bagi negara-negara berkembang. Salah satu peserta yang lolos seleksi berasal dari Universitas Cokroaminoto Palopo, yaitu Bobby Poerwanto, S.Pd., M.Si. Tema yang diikuti adalah cloud computing, big data, and artifial inteligence. Pada program ini para peserta diajak untuk melihat bagaimana China mengembangkan teknologi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, khususnya dalam bidang computer science. Setelah mengikuti kegiatan ini, maka para peserta diharapkan dapat memaksimalkan kerja sama penelitian di bidang tersebut sehingga bersama-sama dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

beijing-2

Saat ini, selain program TCDC, Pemerintah China juga menawarkan program Talented Young Scientist Program, dan Chinese Academy of Science President’s International Fellowship Initiative (CAS FIPI) bagi para dosen di Indonesia.

Twitter