Berita

MEMBANGUN BUDAYA TANGGAP GEMPABUMI DAN TSUNAMI, DOSEN UNCP IKUTI SEKOLAH LAPANG GEOFISIKA (SLG)

Dalam rangka membangun budaya tanggap gempabumi dan tsunami, 2 dosen Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) mengikuti Sekolah Lapang Geofisika (SLG) 2021. UNCP mewakili unsur pendidikan mengutus Ketua Program Studi Fisika FSains UNCP Rahma Hi. Manrulu, S.Si., M.Sc., dan Ketua Konsentrasi SIG Program Studi Informatika FTKOM UNCP Aryadi Nurfalaq, S.Si., M.T. Kegiatan ini diinisiasi oleh BMKG Wil. IV Makassar mengusung tema “Masyarakat Siaga Tsunami.” Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 30-31 Agustus 2021 bertempat di Hotel Bukit Indah Kota Masamba Luwu Utara. Bersamaan dengan kegiatan ini pula diluncurkan Program Tas Siaga Bencana.

2.-SLG

Acara pembukaan SLG sendiri dilaksanakan di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara. Dalam acara pembukaan ini delegasi UNCP Rahma Hi. Manrulu, S.Si., M.Sc., bersama dengan Camat Malengke Barat dipercaya sebagai perwakilan peserta dalam pengalungan tanda peserta oleh Bupati Luwu Utara. Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Luwu Utara Hj. Indah Putri Indriani, S.I.P., M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi kepada BMKG atas dipercayanya Luwu Utara sebagai lokasi SLG 2021. “Perkenankan kami menyampaikan apresiasi kepada BMKG yang telah berkenan bekerjasama dengan Pemda dalam melaksanakan SLG di Luwu Utara. Dan kita tahu Luwu Utara menjadi salah satu lokasi terpilih dalam penyelengaraan SLG bersama Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia,” tuturnya di depan peserta SLG.

3.-SLG

Lebih lanjut Indah mengatakan, potensi gempabumi bisa saja terjadi, mengingat Luwu Utara sebagaimana diungkap BMKG bahwa pasca bencana gempabumi di Palu pada 2018 lalu, rupanya menghidupkan sesar Palu-Koro. Aktifnya sesar Palu-Koro, kata dia, harus segera diantisipasi dengan memperkuat kesiapsiagaan melalui kegiatan mitigasi dan sosialisasi jalur evakuasi. “Bahaya itu bisa datang setiap saat, sehingga kesiapsiagaan menjadi sangat penting kita lakukan. Betapa kejadian gempa di Palu itu rupanya menghidupkan sesar-sesar lainnya. Oleh karena itu, kesiapsiagaan tidak bisa lagi kita tawar-tawar,” tegasnya.

4.-SLG

Peserta SLG berasal dari berbagai unsur meliputi: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),  media, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, unsur pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Pariwisata, Pramuka Peduli, Kwarcab Pramuka, PMI, Polres, TNI, Pemadam Kebakaran, Ormas, IOF, KPA, dan KPH.

5.-SLG

6.-SLG

Dalam kegiatan SLG ini, peserta dibekali pengetahuan mengenai gempabumi dan tsunami, tanggap gempabumi dan tsunami, informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami. Selain itu, peserta juga diberikan simulasi menghadapi gempabumi, table top exercise bencana gempabumi, serta menyusun SOP penanganan gempabumi dan tsunami yang melibatkan berbagai unsur.

Kegiatan SLG ini ditutup oleh Kepala BPBD Luwu Utara. Dalam sambutan penutupnya Kepala BPBD Luwu Utara mengungkapkan “penanganan bencana tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Bencana hanya dapat dimitigasi jika semua unsur bekerja bersama-sama.” Semoga terwujud masyarakat siaga gempabumi dan tsunami di Luwu Utara ini, tutupnya.

7.-SLG

Mari kita bangun budaya tanggap gempabumi dan tsunami.

Twitter