Berita

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PETANI KELAPA KABUPATEN LUWU UTARA

Program Kemitraan Masyarakat Petani Kelapa merupakan Hibah Abdimas Mono Tahun Skema PKM untuk tahun pelaksanaan 2019 dengan masyarakat sasaran adalah kelompok tani kelapa dan ibu PKK. Ketua Tim dalam PKM ini adalah ibu Jumarniati, S.Pd., M.Pd., selaku penerima hibah Abdimas DRPM dengan melibatkan mahasiswa KKN UNCP Kabupaten Luwu Utara. Sedangkan yang menjadi Narasumber adalah Bapak Firman Santy Galung, S.Si., M.Si., dengan materi Diversifkasi Olahan Kelapa, Ibu Wakifatul Hisani, S.P., M.P., dengan materi Penyuluhan Budidaya Kelapa Hibrida dan Bapak M. Rusli B., S.Pd., M.Pd., dengan materi Data Statistik Limbah.

DUA

Dalam pemaparannya, ibu Jumarniati, S.Pd., M.Pd., selaku ketua tim menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan respon dari Tim PKM Petani Kelapa Universitas Cokroaminoto Palopo terhadap permasalahan kuantitas dan kualitas produksi kelapa di masyarakat. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh informasi bahwa permasalahan petani kelapa adalah kondisi pertanaman kelapa saat ini sudah tua dan rusak, keterbatasan informasi mengenai kultur teknis budidaya kelapa terutama aspek pengendalian hama penyakit, pemupukan dan pemilihan benih berdasarkan umur indukan. Selain itu, Keberadaan limbah kelapa berupa air kelapa, pelepah dan daun yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan dan menjadi sarang hama.

TIGA

Solusi yang disepakati dengan masyarakat (petani kelapa dan ibu PKK) Kabupaten Luwu Utara adalah dengan melaksanaakan kegiatan penyuluhan budidaya kelapa, diversifikasi olahan kelapa dan pengolahan limbah kelapa menjadi pupuk organik. Rangkaian Program kemitraan masyarakat diawali dengan memberikan pelatihan budidaya kelapa hibrida yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2019. Kegiatan ini akan membekali petani kelapa tentang bagaimana melakukan budidaya yang baik berdasarkan kondisi tanah yang ada di lingkungan sekitar.

EMPAT

Program kegiatan yang kedua dilaksanakan adalah diversifikasi olahan kelapa yaitu mengolah air kelapa menjadi nata de coco. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2019 dengan peserta pelatihan adalah ibu-ibu PKK. Dalam kegiatan ini peserta pelatihan mendemonstrasikan secara langsung cara pembuatan nata de coco kemudian difermentasi selama 10 hari kemudian dilakukan proses pemanenan. Ibu-ibu PKK sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena mereka dapat membuat secara langsung nata de coco tanpa harus membeli lagi.

LIMA

Tidak hanya budidaya dan diversifikasi olahan kelapa saja yang diberikan. Program kemitraan ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan pengolahan limbah kelapa menjadi pupuk organik. Sehingga limbah kelapa berupa pelapa daun tidak lagi dibuang oleh petani tetapi diolah menjadi pupuk organik dalam budidaya kelapa. Tidak berhenti disitu ibu-ibu PKK juga dilatih cara pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga seperti air cucian beras, nasi basi, pepaya busuk dan limbah rumah tangga lainnya.

ENAM

Sebagai hasil dari program kemitraan masyarakat adalah menjadikan nata de coco sebagai industri rumah tangga dalam upaya menunjang perekonomian keluarga petani kelapa. Selain itu, petani kelapa juga melakukan penanam bibit kelapa dalam upaya peremajaan kelapa sudah tua dan rusak. Melalui kegiatan ini, tim Pelaksana memproyeksikan olahan kelapa menjadi produk industri rumah tangga yang bernilai tinggi jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan.

Twitter